Pengembangan Agribisnis Sorghum di Oelbonak

Pengembangan Sorghum Agribisnis di Oelbonak, Camplong, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Timor, Nusa Tenggara Timur

oleh (Jenny E R Markus, Agroteknologi Faperta Undana)

Sekilas Budidaya Sorghum di Timor

Sorghum atau yang dikenal oleh etnis Timor dengan nama “Penbukak”  atau disebut juga jagung Rote ini termasuk tanaman yang sangat beradaptasi dengan  iklim kering.

Luas rata rata lahan pertanian untuk masyarakat di Timor berkisar 0,25- 0,5 ha, oleh karena itu pada pada awal desember 2013 pada lahan seluar 5 Ha kami memulai kegiatan berkebun di lahan milik keluarga ke Oelbonak- Camplong (Kabupaten Kupang)_ Pada mula dikira seluas 5 ha agak berat, namun karena didorong oleh naluri bertani, maka niat untuk sesuatu yang berdampak positif maka mudah

Budidaya sorghum tidak sulit, asalkan ada tekad maka jadilah kebun sorghum. Berikut sekilas hasil kebunku *XUmber Koleksi Pribadi tahun 2014)

FAKTOR-FAKTOR PRAPANEN

FAKTOR-FAKTOR PRAPANEN 

Kompetensi Khusus

• mahasiswa mampu  menjelaskan pengaruh factor iklim terhadap mutu hasil panen.
• mahasiswa mampu menjelaaskan berbagai cara berbagai cara bercocok tanam dan pengaruhnya terhadap mutu hasil panen.
•  mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh penggunaan bahan kimia (pupuk dan pestisida) terhadap hasil panen.

Tindakan prapanen yang mempengaruhi produk pertanian setelah panen diantaranya:

1. Penggunaan benih /persiapan benih

Benih yang dipakai sebagai sunber perbanyakan tanaman sangat berakibat pada hasil. Jenis benih, kondisi benih, mutu benih merupakan syarat mutlak seorang pengusaha tani dalam usaha mengembangkan usaha taninya.

Langkah awal penting dalam menentukan keberhasilan  tanaman adalah pemilihan benih. In terjadi karena benih merupakan bahan dasar yang merupakan sumber penting bagi suatu proses produksi. Kenyataan ini menjadi sangat penting jika ditinjau lebih jauh, dimana hamper semua komodit penghasil bahan pangan sebelum ditanam di lahan harus melalui tahap peneyemaian. Penggunaan benar menjadi indicator bahwa benih  yang sehat dipilih, sehingga akan berdampak pada pengurangan perhatian pada penanganan hama dan penyakit atau gangguan lain yang disebabkan oleh penggunaan benih yang sakit. Ciri dari benih sehat antara lain: biji tidak kusut,bernas, tidak keriput, tidak luka atau benih utuh, mempunyai warna yang seragam, mempunyai daya kecambah yang tinggi,  kandungan air sesuai , mempunyai bobot tertentu, bebas pathogen, tidak kotor.  

 Pengolahan tanah

Tempat dimana tanaman dihasilkan juga erat kaitannya dengan mutu dan hasil tanaman. Tanaman yang ditanam didaerah kapur pads ketinggian tertentu hasilnya kan berbeda dengan bila tanaman tersebut ditanam pada tempat yang mempunyai ketinggian rendah dengan jenis tanah yang berbeda. Cara mengolah tanah dan membersihkan lahan juga turut berpengaruh terhadap hasil dan mutu dari produksi tanaman yang diusahakan.

Tahap lain yang juga perpengaruh pada produksi adalah pengolahan lahan. Untuk mengolahan lahan menjadi tidak penting apabila lahan yang digunakan adalah yang penggunaannya secar intensif. walaupun demikian tahap ini tidak dapat diabaikan karena pengolahan tanah secara manual atau menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana akan menghasilkan produksi yang berbeda jika dibandingkan dengan mengolaha lahan dengan menggunakan traktor. Dengan penggunakan traktor, kedalam mengolah tanah lebih baik dan lebih seragam sehingga memudahkan dalam menanam benih, sedangkan mengolah secara manual lebih mengandalkan tenaga manusia oleh karena lahan garapan lebih sempit dan  tidak seragam tergantung dari kekuatan pengolah. Namun penggunaan teknologi maju menjadi tidak cocok apabila dihadapkan pada masalah modal yang kecil dari petani, dan lahan yang berbukit bukit. Pembedengan dibuat tergantung darai tanaman yang diusahakan, terutama untuk jenis sayur-sayuran. Namun kadang pembuatan bedeng harus dipikirkan atau disesuaikan dengan kondisi alam, lingkungan dan iklim tempat usaha. 

Bersambung>>>>>>>>>>

Pendahuluan

Pendahuluan

Sifat produk pertanian yang mudah busuk dan rusak, terutama produk buah-buahan, sayur-sayuran, daging hasil peternakan dan perikanan, memerlukan penanganan yang cepat dan cermat untuk menjaga mutu sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Penanganan yang dapat dilakukan adalah pengepakan (packing), pendinginan (cooling dan freezing), pengangkutan dengan cepat, dan pengolahan, sesuai dengan jenis produk. Sifat mudah busuk dan rusak di atas menyebabkan kegiatan pada fungsi pengangkutan dan penyimpanan menjadi lebih kompleks dan mahal.  Hasil pertanian harus dikelola dan dimanfaatkan secara baik untuk menunjang kebutuhan manusia. Hasil pertanian merupakan bahan yang mudah rusak (perishable) sebagai akibat dari proses biologis yang masih tetap berlangsung dalam bahan walaupun sudah dipanen. Oleh karena itu sangat diperlukan tindakan untuk mengurangi kerusakan baik kerusakan mutu maupun kehilangan jumlah hasil setelah panen.

Pengolahan (Processing) Sering disebut pengolahan sekunder (secondary processing),  tindakan yang mengubah hasil pertanian ke kondisi lain atau bentuk lain dengan tujuan dapat tahan lebih lama (pengawetan), mencegah perubahan yang tidak dikehendaki atau untuk penggunaan lain.

 Pengolahan komoditi pertanian dibedakan atas pengolahan hasil pertanian untuk sumber pangan pengolahan pangan dan pengolahan bahan pertanian bukan utuk sumber pangan pengolahan non-pangan

Kebutuhan manusia pada dasarnya adalah bahan pangan seperti, beras, , kacang kacangan, buah buahan, sayuranm daging ikan, serta sumber pangan lainnya dan bahan non pangan seperti pakaian, perumahan,kenderaan, telepon dansebagainya.

Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil pertanian dalam kondisi baik dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahanPerlu adanya kompromi antara kebutuhan manusia dan karakter bahan hasil pertanian

 

Pertanyaan :Jawablah pertanyaan berikut
1.  Apakah yang dimakud dengan bahan durable

2,  Mengapa perlu dilakukan tindakan pasca panen

3. Sebutkan tujuan penerapan teknologi pasca panen

RENCANA KEGIATAN MINGGUAN

KEGIATAN MINGGUAN MATAKULIAH TEKNOLOGI PASCA PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Minggu	Topik	Jenis Kegiatan Mahasiswa	Indikator
1	Pendahuluan	Mendengarkan ceramah dan menyampaikan pendapat dalam diskusi	·         Menjelaskan Pentingnya panen dan pengolahan hasil pertanian ·         Membedakan pascapanen dan pengolahan hasil pertanian
2 dan 3	Faktor Faktor Prapanen yang berpengaruh terhadap mutu hasil pertanian	Mendengarkan ceramah dan menyampaikan pendapat dalam diskusi, presentasi kelompok diskusi	·      Menghubungkan  pengaruh  Iklim,Tanah, Cara Bercocok Tanam ·      Menghubungkan   pengaruh penggunaan bahan kimia (pupuk dan pestisida) terhadap mutu hasil panen
4	Panen dan Pemanenan	Mendengarkan ceramah dan menyampaikan pendapat dalam diskusi, presentasi kelompok diskusi	·         Mahasiswa mampu menentukan criteria panen dengan tepat ·         Mampu melakukan  pemanenan dengan benar
5	Standar mutu	Mendengarkan ceramah dan menyampaikan pendapat dalam diskusi, presentasi kelompok diskusi	·         Mahasiswa mampu menentukan  standar mutu hasil pertanian
6 dan 7	Perubahan Fisiko Kimiawi selama pematangan dan Penuaan	Mendengarkan ceramah dan menyampaikan pendapat dalam diskusi, presentasi kelompok diskusi	·         Mengevaluasi perubahan fisik yang terjadi pada bahan pertanian selama pematangan dan penuaan ·         Menafsirkan  perubahan Kimia  yang terjadi pada bahan pertanian selama pematangan dan penuaan
8	Respirasi dan Puncak Respirasi	Mendengarkan ceramah dan menyampaikan pendapat dalam diskusi, presentasi kelompok diskusi	· Mahasiswa mampu menjeaskan berbagai sifat respirasi yang terjadi pada hasil panen · Mahasiswa mampu menghitung dan mengukur kecepatan respirasi pada berbagai hasil panen · Mahasiswa mampu menjelaskan faktor  yang mempengaruhi respirasi berbagai bahan pertanian · Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara respirsai dan sifat bahan faktor yang mempengaruhi respirasi dan sifat dari buah dan sayuran
9	Ujian Tengah Semester	Menjawab soal soal ujian tengah semester	Dapat menjawab soal dengan benar
10	Tahap tahap Pasca Panen: 1. Sortasi  dan Grading	Small group discussion dalam diskusi, presentasi kelompok diskusi, role play dan simukasi	·         Mahasiswa mampu mendefinisikan dan menjelaskan proses sortasi dan grading hasil pertanian ·         Mahasiswa mampu melaksanakan sortasi   dengan benar pada berbagai hasil pertanian
11	Pencucian dan Pelilinan	Small group discussion dalam diskusi, presentasi kelompok diskusi, role play dan simukasi	·         Mahasiswa mampu mendefinisikan dan menjelaskan proses Pencucian dan pelilinan hasil pertanian ·         Mahasiswa mampu melaksanakan Pencucian dan pelilinan dengan benar pada berbagai hasil pertanian
12	Pengepakan , Penyimpanan dan Tranportasi	Small group discussion dalam diskusi, presentasi kelompok diskusi, role play dan simukasi	·         Mahasiswa mampu mendefinisikan dan menjelaskan proses Pengepakan, penyimpanan dan tranportasi  hasil pertanian ·         Mahasiswa mampu melaksanakan  Pengepakan penyimpanan dan tranportasi dengan benar pada berbagai hasil pertanian
13, 14	Pengolahan Hasil Pertanian		·         Mahasiswa mampu menghitung dan menjelaskan keuntungan selama proses pengolahan suatu komoditi pertanian Mahasiswa mampu menghitung dan menjelaskan kerugian selama proses penanganan pasca panen suatu komoditi pertanian