Minggu, 07 April 2013

FAKTOR-FAKTOR PRAPANEN

FAKTOR-FAKTOR PRAPANEN 

Kompetensi Khusus
  • mahasiswa mampu  menjelaskan pengaruh factor iklim terhadap mutu hasil panen.
  • mahasiswa mampu menjelaaskan berbagai cara berbagai cara bercocok tanam dan pengaruhnya terhadap mutu hasil panen.
  •  mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh penggunaan bahan kimia (pupuk dan pestisida) terhadap hasil panen.
Tindakan prapanen yang mempengaruhi produk pertanian setelah panen diantaranya:
1. Penggunaan benih /persiapan benih
Benih yang dipakai sebagai sunber perbanyakan tanaman sangat berakibat pada hasil. Jenis benih, kondisi benih, mutu benih merupakan syarat mutlak seorang pengusaha tani dalam usaha mengembangkan usaha taninya.
Langkah awal penting dalam menentukan keberhasilan  tanaman adalah pemilihan benih. In terjadi karena benih merupakan bahan dasar yang merupakan sumber penting bagi suatu proses produksi. Kenyataan ini menjadi sangat penting jika ditinjau lebih jauh, dimana hamper semua komodit penghasil bahan pangan sebelum ditanam di lahan harus melalui tahap peneyemaian. Penggunaan benar menjadi indicator bahwa benih  yang sehat dipilih, sehingga akan berdampak pada pengurangan perhatian pada penanganan hama dan penyakit atau gangguan lain yang disebabkan oleh penggunaan benih yang sakit. Ciri dari benih sehat antara lain: biji tidak kusut,bernas, tidak keriput, tidak luka atau benih utuh, mempunyai warna yang seragam, mempunyai daya kecambah yang tinggi,  kandungan air sesuai , mempunyai bobot tertentu, bebas pathogen, tidak kotor.  
 Pengolahan tanah
Tempat dimana tanaman dihasilkan juga erat kaitannya dengan mutu dan hasil tanaman. Tanaman yang ditanam didaerah kapur pads ketinggian tertentu hasilnya kan berbeda dengan bila tanaman tersebut ditanam pada tempat yang mempunyai ketinggian rendah dengan jenis tanah yang berbeda. Cara mengolah tanah dan membersihkan lahan juga turut berpengaruh terhadap hasil dan mutu dari produksi tanaman yang diusahakan.
Tahap lain yang juga perpengaruh pada produksi adalah pengolahan lahan. Untuk mengolahan lahan menjadi tidak penting apabila lahan yang digunakan adalah yang penggunaannya secar intensif. walaupun demikian tahap ini tidak dapat diabaikan karena pengolahan tanah secara manual atau menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana akan menghasilkan produksi yang berbeda jika dibandingkan dengan mengolaha lahan dengan menggunakan traktor. Dengan penggunakan traktor, kedalam mengolah tanah lebih baik dan lebih seragam sehingga memudahkan dalam menanam benih, sedangkan mengolah secara manual lebih mengandalkan tenaga manusia oleh karena lahan garapan lebih sempit dan  tidak seragam tergantung dari kekuatan pengolah. Namun penggunaan teknologi maju menjadi tidak cocok apabila dihadapkan pada masalah modal yang kecil dari petani, dan lahan yang berbukit bukit. Pembedengan dibuat tergantung darai tanaman yang diusahakan, terutama untuk jenis sayur-sayuran. Namun kadang pembuatan bedeng harus dipikirkan atau disesuaikan dengan kondisi alam, lingkungan dan iklim tempat usaha
Bersambung>>>>>>>>>>

Jumat, 05 April 2013

Pendahuluan


Pendahuluan
Sifat produk pertanian yang mudah busuk dan rusak, terutama produk buah-buahan, sayur-sayuran, daging hasil peternakan dan perikanan, memerlukan penanganan yang cepat dan cermat untuk menjaga mutu sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Penanganan yang dapat dilakukan adalah pengepakan (packing), pendinginan (cooling dan freezing), pengangkutan dengan cepat, dan pengolahan, sesuai dengan jenis produk. Sifat mudah busuk dan rusak di atas menyebabkan kegiatan pada fungsi pengangkutan dan penyimpanan menjadi lebih kompleks dan mahal.  Hasil pertanian harus dikelola dan dimanfaatkan secara baik untuk menunjang kebutuhan manusia. Hasil pertanian merupakan bahan yang mudah rusak (perishable) sebagai akibat dari proses biologis yang masih tetap berlangsung dalam bahan walaupun sudah dipanen. Oleh karena itu sangat diperlukan tindakan untuk mengurangi kerusakan baik kerusakan mutu maupun kehilangan jumlah hasil setelah panen.
Pengolahan (Processing) Sering disebut pengolahan sekunder (secondary processing),  tindakan yang mengubah hasil pertanian ke kondisi lain atau bentuk lain dengan tujuan dapat tahan lebih lama (pengawetan), mencegah perubahan yang tidak dikehendaki atau untuk penggunaan lain.
 Pengolahan komoditi pertanian dibedakan atas pengolahan hasil pertanian untuk sumber pangan pengolahan pangan dan pengolahan bahan pertanian bukan utuk sumber pangan pengolahan non-pangan
Kebutuhan manusia pada dasarnya adalah bahan pangan seperti, beras, , kacang kacangan, buah buahan, sayuranm daging ikan, serta sumber pangan lainnya dan bahan non pangan seperti pakaian, perumahan,kenderaan, telepon dansebagainya.
Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil pertanian dalam kondisi baik dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahanPerlu adanya kompromi antara kebutuhan manusia dan karakter bahan hasil pertanian

 
Pertanyaan :Jawablah pertanyaan berikut
1.  Apakah yang dimakud dengan bahan durable
2,  Mengapa perlu dilakukan tindakan pasca panen
3. Sebutkan tujuan penerapan teknologi pasca panen